Saturday, February 5, 2011

Ingatkah kau?

Ingatkah kau waktu aku kecil, saat tubuh kecil ini menghampirimu yang sedang duduk di meja makan sedang menikmati sepiring nasi putih dan lauk pauk yang sederhana, kau menyapaku dengan senyuman hangat ciri khasmu, kau bantu aku duduk di bangku yang tepat berada disampingmu dan tak segan-segan kau membereskan makanan yang berceceran di meja makan akibat ulahku yang sedang belajar makan sendiri..

Ingatkah kau saat aku tak berhenti bertanya karena rasa ingin tahu ku yang besar ketika kamu sedang duduk di sofa panjang ruang tamu dan menikmati dendangan musik keroncong lama sambil mengarahkan pandanganmu ke lukisan-lukisan hasil karyamu, namun kau tak merasa terganggu sedikit pun dengan semua pertanyaan-pertanyaan bodoh itu. Kau bahkan menjawab dengan semua jawaban tepat..

Ingatkah kau saat aku lari-lari merengek ingin masuk ke dalam mobil VW lama mu saat kau dengan rapi dan gagahnya duduk di kursi pengedara mobil itu. Dengan ratapan teduh nan hangat, kau bukakan pintu mobilmu untukku dan aku masuk dengan girangnya..

Ingatkah kau saat kita berdua menempuh perjalanan yang cukup panjang dengan mobil VW mu itu dan anjing kesayanganmu untuk menjemput saudara sepupuku. Dengan sangat hati-hati dan tenang kau kontrol mobilmu itu dengan baik namun sekali lagi kau tak terlihat terganggu dengan anak kecil disampingmu yang memberondongmu dengan banyak pertanyaan, yaitu aku..

Ingatkah kau saat aku membantumu mengumpulkan daun-daun tua kecokelatan dari pohon buah oyong yang kau potongi. Tubuh rentamu dengan hati-hati meniti satu per satu tangga besi dan dengan perlahan kau memotongi daun-daun tua itu. Namun kau tak pernah mengeluh lelah bahkan kau terkadang bersikeras melakukan itu walaupun banyak yang menyarankan padamu untuk tidak melakukannya lagi karena berbahaya..

Ingatkah kau saat aku tak sengaja mengganggu tidur siangmu dengan bunyi bukaan pintu kamar tua mu karena hanya sekedar ingin meminta izin padamu untuk mengambil beberapa kue di dalam toples di atas meja makanmu. Dan kau tidak sedikit pun merasa terganggun ataupun kesal..

Ingatkah kau saat seluruh keluarga sedang berkumpul di ruang tamu mu, dan tiba-tiba kau mengeluarkan lelucon klasik yang ringan, dan seluruh keluarga kaget mendengarnya..

Ingatkah kau saat kita pergi bersama ke dokter hewan untuk memeriksakan binatang peliharaan kesayangan mu yang sakit akibat penyakit tua yang dideritanya.

Ingatkah kau betapa sebenarnya kau sedih saat harus menguburkan kucing kesayanganmu yang terlindas mobil, namun kau menutupui itu, kau dengan kuat menggendong kucingmu itu dan menaruhnya dia lubang tanah yang telah kau persiapkan..begitu pula saat kau harus menerima kenyataan perlahan peliharaan-peliharaanmu meninggalkanmu satu demi satu..

Ingatkah kau saat pergi bersamamu menjenguk makam anak pertamamu dan kau berkata "tidak lama lagi nama saya yang akan diatas.." saat kau melihat nisan anakmu dengan wajah menahan kepedihan yang terdalam dan sebagian terasa matamu memancarkan sinar penyesalan namun kau berusaha tutupi dariku..

Ingatkah kau saat aku bisikan 2 kalimat syahadat di telinga sebelah kananmu saat kau terbaring tenang diranjangmu dan perlahan dari ujung kaki hingga kepalamu membeku dingin..

dan apakah kau dapat mendengar teriakan dalam hatiku saat kau perlahan masuk liang lahat?

apakah kau bisa mendengar apa yang selalu ada dipikiran dan hatiku setiap mengingatmu?

jika kamu bisa mendengarnya itu akan berbunyi "Selamat jalan eyang..Terima Kasih atas segala bimbingan, wejangan, kasih sayang dan semua yang telah eyang berikan kepadaku.. Eyang adalah inspirasiku selama ini untuk menjadi orang yang terus lebih baik setiap harinya. I love you and I miss you so much eyang.. Rest In Peace always in Heaven Eyangkung..Amin"


"...yang ada bukan tidak kepareng melainkan belum kepareng..."

by: rsm