Sunday, January 30, 2011

Mata Tetap Hanya Untuk Melihat

Tuhan menciptakan kedua mata untuk melihat, namun apakah mata dapat menilai sesuatu yang kita lihat itu seperti apa yang kita lihat? tentu tidak, mari saya jelaskan dengan sebuah kisah dari seorang teman.


Sebut saja perempuan ini N, N perempuan yang cantik dan pintar, sekarang N berumur 20 tahun, N lahir dalam keluarga kaya. Semua yang N mau selalu tersedia. Fasilitas di rumahnya lengkap. N selalu diantar oleh mobil mewah kemana pun N pergi. Kesehatan N selalu terjaga dengan baik karena setiap makanan yang dikonsumsi selalu memenuhi 4 sehat 5 sempurna bahkan mungkin lebih dari itu.


Kedua mata saya melihat, N pasti bahagia dengan hidupnya. N adalah perempuan yang mempunyai hidup sempurna. Namun apakah benar penilaian dari kedua mata saya tersebut? jawabannya TIDAK.


Setelah saya dekat dengan N, semua penglihatan saya tadi perlahan terhapus. N memiliki kedua orangtua yang terlalu sibuk dengan pekerjaan mereka masing-masing, sehingga N dan kedua kakak laki-laki nya kurang sekali perhatian. Salah satu kakak laki-lakinya bahkan sempat merasakan dinginnya bui/penjara akibat tertangkap basah oleh polisi mengkonsumsi narkoba dan sekarang harus ada di panti rehabilitasi. N tidak punya cukup teman karena setiap harinya N tidak punya waktu untuk bergaul dengan normal, N selalu padat dengan kegiatan tambahan dan kemana pun N pergi N selalu dikawal. Tidak cukup sempurna bukan?


Kisah kedua..
Sebuat dia S, sebagian orang melihat hidupnya penuh dengan kenikmatan bahkan berlimpah harta. Orang-orang itu memiliki penglihatan seperti itu karena melihat betapa mudahnya S mengganti-ganti jenis telepon genggamnya, membeli kendaraan,dan memiliki alat-alat elektronik mewah lainnya. Namun apakah apa yang sebagian orang itu lihat sama dengan kenyataannya? jawabannya sekali lagi adalah TIDAK.


Kenyataannya S masuk dalam golongan sederhana, tidak masuk dalam golongan "bawah" dan tidak juga masuk dalam golongan "atas". S bisa mendapatkan barang-barang tersebut dari jerih payahnya yang terkadang tak kenal waktu. S menerapkan sebuah ajaran dari orangtuanya bahwa jika kamu ingin mendapatkan sesuatu yang kamu mau kuncinya adalah berusaha dan berdoa.


mata tetap hanya untuk melihat, mata tidak bisa untuk menilai.


Jika kamu ingin menilai seseorang, lihatlah orang itu bukan hanya melalui mata tapi juga melalui hati. Jangan mengejudge seseorang dengan seenaknya tanpa kamu berusaha untuk melihat kenyataannya karena itu bisa melukai hati orang tersebut.


by rsm

No comments:

Post a Comment