Tuesday, June 7, 2011

Pelajaran berharga dari seorang sahabat

sebut saja dia Vera, dia salah satu orang yang amat saya kenal. Suatu saat dia datang kepada saya dan berkata kepada saya demikian (perkataannya sudah saya rubah dalam bentuk baku) :

"Saya ingat betul bagaimana dia tertawa, marah, tersenyum, diam, dan semua candaannya. Khas sekali buat saya. Meskipun berulang kali saya paksa untuk menghapus semua namun semua itu malah semakin nyata di ingatan saya.

Saat saya lihat wajah getir dan perih menahan segala keserbasalahan yang dia rasakan, saya merasa bersalah, dan hati saya berkata : “ini semua karena saya”

Saat saya merasakan rasa kesal dalam hati dia yang dia pendam, hati saya berbisik : “ini semua karena saya”
Sebenarnya saya tahu apa yang saya lakukan, saya tahu betul apa yang sudah saya perbuat, saya hanya baru sadar bahwa dia menderita karena apa yang saya lakukan, apa yang saya perbuat.

Sekarang hanya perasaan bersalah yang bersarang di hati dan pikiran saya, seandainya ada yang bisa saya lakukan untuk dia agar rasa bersalah ini hilang, akan saya lakukan. Namun sepertinya maaf sudah tidak bisa menghapus kesalahan saya kepada dia.

Setelah lama berpikir, mungkin dengan pergi menjauh dari dia, membuka ruang untuk dia untuk bebas seperti keinginan dia yang selama ini saya rebut. Mungkin dengan cukup melihat dia bahagia dengan caranya sendiri, membuka semua borgol yang selama ini saya pasang di dirinya.

Saya sudah tidak tahu apa yang harus saya perbuat.. saya bahkan tidak tahu apakah keputusan saya itu baik atau tidak"

kenapa saya menuliskan perkataan Vera ke dalam blog saya? Sebenarnya apa yang bisa kamu tangkap dari semua perkataan Vera? Mungkin ada sebagian yang berpikir "ahh itu hanya curhatan anak remaja labil" atau "ahh itu kegalauan yang cewek ABG alami" atau "ahh" "ahh" "ahh" lainnya, tapi cobalah sekali lagi kamu baca perkataan Vera dengan menghapus segala anggapan "Ahh" itu.

Jika kamu tanya saya, dalam perkataan Vera dapat diambil pelajaran bahwa mencintai seseorang dengan tulus adalah bukan bagaimana kita mengekang dia dengan segala alasan baik, karena tidak semua alasan baik menurut kita baik itu juga baik buat dia.

Mencintai seseorang itu bukan bagaimana kita dapat memiliki orang itu/menjadikan orang itu menjadi seperti yang kita mau tapi bagaimana kita tetap bisa bahagia atau setidaknya ikut bahagia meskipun orang itu harus jadi milik orang lain/tidak menjadi seperti yang kita mau.

dan yang paling terlihat dari perkataan Vera adalah bagaimana sebuah cinta yang tulus butuh bukan hanya 1 atau 2 pengorbanan namun mungkin ribuan pengorbanan.

PS : Cinta yang saya maksud diatas cinta secara general, jadi untuk semuanya bisa.

by : rsm

No comments:

Post a Comment