Saturday, November 6, 2010

Waktu dan Hidup

Apakah Anda termasuk orang yang selalu merasa waktu 24 jam sehari itu kurang? atau apakah Anda termasuk orang yang merasa 24 jam sehari itu terlalu lama?

Jika Anda tanya saya, saya termasuk orang yang pertama. Saya merasa 24 jam sehari itu kurang namun bukan berarti saya tidak mensyukuri waktu 24 jam sehari yang di berikan Tuhan kepada saya.

Ibu saya bilang kepada saya demikian : "baguslah jika kamu merasa waktu cepat berlalu,karena dengan cara itu kamu merasakan hidup" 

Menurut logikanya memang seseorang yang merasa 24 jam kurang dalam sehari adalah orang yang memiliki tingkat kesibukan atau kegiatan yang cukup tinggi hingga waktu yang berjalan tidak dirasakannya sedangkan seseorang yang merasa 24 jam terlalu lama dalam sehari biasanya cenderung tidak memiliki tingkat kesibukan atau kegiatan yang tinggi. Saya tidak akan membahas mana yang jauh lebih baik namun apakah seseorang yang merasa 24 jam terlalu lama dalam sehari itu adalah orang yang 'mati'? dalam artian bukan mati secara harafiah namun tidak merasakan hidup itu berarti

Saya sebenarnya kurang setuju karena setiap orang mempunyai pilihannya masing-masing dalam menjalani hidup mereka, seperti pilihan mau sibuk atau tidak karena toh sibuk atau tidak bukan jaminan untuk seseorang bisa hidup dijalan yang benar. seperti kasus-kasus berikut :

kasus 1 :
Sebut saja dia A, A adalah orang yang tingkat kesibukannya sangat tinggi. A adalah seorang General Manajer disebuah perusahaan besar di Indonesia. A berangkat kerja dari rumahnya jam 5 pagi dan pulang dari kantor jam 10 malam. A selalu menjalani lembur di kantor demi menyelesaikan pekerjaannya. Bayangkan betapa kurangnya waktu 24 jam untuk A dalam seharinya. Namun kesibukan itu membuat A stress dan under pressure. untuk meredakan itu semua, A lari ke jalan yang salah yaitu drugs.

kasus 2 :
Sebut saja dia B, B adalah lulusan S1 hukum namun menganggur atau belum dapat pekerjaan. B sering menghabiskan kegiatannya di rumah. Namun apakah itu menjamin B berjalan di jalan yang benar, oh tentu tidak. B ditemukan tergantung tak bernyawa. Diketahui B stress dan bunuh diri.

Jadi kesimpulannya bukan masalah kita sibuk atau tidak tapi bagaimana kita berusaha pintar dalam memilih jalan hidup kita. Waktu memang akan terus bergulir dan waktu akan menjadi pendamping setia bagi hidup kita. Jadikan setiap waktu yang tersedia menjadi berguna untuk hidup kita.

-rsm-





No comments:

Post a Comment